Mengenal Tokoh Psikologi Terbesar Sepanjang Masa

Muhammad Ilham Fahreza
4 min readMay 11, 2019

--

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 6 Mei merupakan hari kelahiran dari Tokoh Psikologi terbesar sekaligus paling kontroversial, yaitu Sigmund Freud. Jika dalam ranah filsafat terdapat ungkapan bahwa seluruh filsafat pasca Plato hanyalah sekedar catatan kaki terhadap karya Plato. Dalam ranah Psikologi, dapat dikatakan bahwa seluruh aliran Psikologi pasca Freud hanyalah kurcaci yang berdiri di pundak besar raksasa bernama Psikoanalisis. Freud adalah salah satu pemikir terhebat sepanjang sejarah manusia, namanya juga masuk dalam 100 tokoh paling berpengaruh di dunia dalam buku Michael H. Hart.

Sigmund Freud, lahir pada tahun 1856 di Austria dan wafat di London pada usia 83 tahun. Freud merupakan murid yang cemerlang sejak kecil, dia menerima gelar doktor dari Universitas Vienna pada tahun 1881. Selama sepuluh tahun berikutnya, dia melakukan penelitian di bidang fisiologi, bergabung sebagai staf klinik psikiatrik dan membuka praktik di bidang neurologi. Freud mengembangkan berbagai gagasannya mengenai kepribadian dari praktiknya dengan pasien-pasien kejiwaan.

Freud merupakan seorang perintis dan pembuka jalan terhadap ide baru dalam memahami manusia, kontribusi dan karya-karyanya memberikan pengaruh besar terhadap Ilmu Psikologi. Bahkan bisa dibilang bahwa teori-teori yang dihasilkan pasca Freud adalah semacam antitesa atau penyempurnaan dari teori-teori yang telah Freud ajukan. Walaupun sampai saat ini gagasannya masih banyak menimbulkan perdebatan, entah kita setuju teori Freud atau tidak, konsep-konsep Freudian telah mengubah sepenuhnya cara kita melihat hakikat manusia. Ide-idenyatelah banyak merevolusi konsepsi kita mengenai manusia.

Hakikat Manusia

Menurut Freud, tindakan-tindakan kita tidak selalu dituntun oleh akal. Impuls-impuls irasional, dorongan biologis, dan motif-motif yang tidak disadari seringkali menentukan apa yang kita pikirkan, apa yang kita impikan, dan apa yang kita lakukan. Kehidupan kita sehari-hari seringkali bukan disetir oleh apa yang baik atau buruk, tetapi ditentukan oleh apa yang kita suka dan tidak suka.

Freud berpandangan bahwa motif utama yang menggerakkan perilaku manusia adalah kecenderungan untuk mencari rasa senang, dan menghindari rasa sakit. Tujuan hidup kita adalah untuk hidup enak, nyaman dan menghindari ketidaknikmatan.

Freud menekankan pentingnya proses mental bawah sadar dalam tingkah laku manusia, dia menunjukkan bahwa proses-proses tersebut mempengaruhi mimpi yang kita alami, membuat kita sering berdalih atau melakukan mekanisme pertahanan diri saat sedang terancam, dan menyebabkan kekeliruan-kekeliruan umum seperti keseleo lidah saat salah mengucapkan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin kita ucapkan.

Struktur Kepribadian

Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni : sadar, prasadar, dan taksadar. Sampai dengan tahun 1920an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesadaran itu. Baru pada tahun 1923 Freud melengkapi dan menyempurnakan teori tersebut dengan mengenalkan model strukur lain yaitu id, ego, dan superego. Enam pendukung struktur kepribadian itu adalah sebagai berikut :

Sadar (Conscious), Prasadar (Preconscious) & Tak Sadar (Unconscious)

Freud secara skematis menggambarkan jiwa sebagai sebuah gunung es. Bagian puncak gunung es dalam jiwa adalah bagian kesadaran (conscius). Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu, hal-hal yang kita sadari. Contoh : Pikiran, persepsi, ingatan.

Agak dibawah permukaan air adalah bagian prasadar (preconscious). Prasadar adalah ambang batas antara bagian sadar dan tak sadar. Isi dari prasadar ini adalah hal yang sewaktu-waktu dapat muncul ke kesadaran, hal-hal yang lepas dari kesadaran meskipun bisa dikembalikan kembali. Contoh : Mimpi, lamunan, salah ucap, dalih (mekanisme pertahanan diri).

Bagian yang terbesar dari gunung es itu berada dibawah permukaan air sama sekali adalah bagian tak sadar (unconscious). Ketidaksadaran adalah bagian terpenting jiwa-jiwa manusia, hal-hal yang tidak kita sadari dan kita coba buang jauh-jauh. Menurut Freud, segala tingkah laku manusia bersumber pada dorongan-dorongan yang terletak jauh di dalam ketidaksadaran. Contoh: Pengalaman traumatik, insting, dorongan atau impuls yang dibawa sejak lahir.

Id, Ego & Superego

Id terletak dalam ketidaksadaran. Id adalah insting biologis, id menuntut pemuasan langsung kebutuhan, ia diatur sepenuhnya oleh ‘prinsip kesenangan’. Kita membawa serta id dalam diri kita hingga masa dewasa dan sepanjang hidup. Tapi lambat laun kita belajar mengatur prinsip kesenangan dalam kaitan dengan ‘prinsip realitas’, inilah yang disebut dengan ego. Ego berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara id dan superego. Superego merupakan ‘tuntutan moral’ dari keluarga dan masyarakat yang berkembang dari pola-pola pengalaman penghargaan dan penghukuman yang diinternalisasiksan sejak masa kanak-kanak.

Contoh dari ketiga komponen kepribadian diatas adalah misalnya saat kita mempunyai keinginan untuk menikah muda. Hasrat untuk menikah adalah id, namun dalam memutuskan untuk menikah, kita memiliki pertimbangan seperti usia, penghasilan dllnya, hal ini dinamakan ego (Prinsip Realitas). Sementara superego adalah semacam norma, tata cara, aspek sosial yang telah membentuk kita sejak kecil, dalam hal ini misalnya norma atau tata cara pernikahan yang ideal seperti apa dan bagaimana menurut masyarakat. Hidup kita sehari-harinya adalah pertarungan antara ketiga komponen tersebut.

Kontribusi Freud terhadap teori psikologi begitu banyak sehingga sulit untuk merangkum dengan singkat kesemuanya. Selain teori-teori yang telah dijelaskan diatas, masih terdapat teori-teori lain yang sangat menarik untuk dibaca dan dipelajari lebih lanjut, misalnya pembahasan lebih rinci soal teori psikoseksual, defense mechanism, analisis mimpi, metode asosiasi bebas yang hingga saat ini masih relevan dan dilakukan, atau mengkaji bagaimana pandangan Freud terhadap agama dan perempuan.

Diluar banyaknya kritikan dan keraguan ilmiah terhadap teori-teori yang telah diajukan oleh Freud, dia telah memberikan kontribusi yang sangat besar tidak hanya bagi Psikologi, penemuannya akan bagaimana alam bawah sadar bekerja juga memberikan pengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti seni dan sastra. Ide-ide Freud telah mempengaruhi pemahaman kita di setiap wilayah eksistensi manusia.

Daftar Pustaka :

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian edisi revisi. Malang : UMM Press.

Gaarder, J. (2006). Dunia Sophie “Sebuah Novel Filsafat”. Bandung: Mizan.

Hart, Michael H. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia (Edisi Revisi), terj. Ken Ndaru & M. Nurul Islam. Jakarta: Noura Books, 2012.

Olson, M. H., & Hergenhahn, B. (2013). Pengantar teori kepribadian edisi ke-8. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

--

--

Muhammad Ilham Fahreza
Muhammad Ilham Fahreza

Written by Muhammad Ilham Fahreza

Buku yang sempurna adalah buku yang tidak pernah ditulis.

No responses yet